Jenis-Jenis Routing di Cisco yang Wajib Dipahami oleh Network Engineer

Dalam dunia jaringan komputer, routing adalah salah satu komponen paling penting yang harus dipahami oleh setiap Network Engineer. Cisco, sebagai salah satu vendor perangkat jaringan terbesar di dunia, menyediakan berbagai jenis routing yang digunakan untuk mengarahkan lalu lintas data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Artikel ini akan membahas jenis-jenis routing di Cisco yang wajib Anda pahami, terutama jika Anda ingin membangun karier di dunia networking atau sedang mempersiapkan sertifikasi Cisco seperti CCNA.

Apa Itu Routing?

Routing adalah proses pengiriman paket data dari satu jaringan ke jaringan lain melalui router. Proses ini dilakukan dengan melihat alamat IP tujuan dan menentukan jalur terbaik agar data sampai dengan cepat dan efisien.

Jenis-Jenis Routing di Cisco

Secara umum, routing dibagi menjadi tiga jenis utama:

1. Static Routing

Static Routing adalah metode routing yang dilakukan secara manual oleh administrator jaringan. Jalur ditentukan secara tetap dan tidak akan berubah kecuali diubah secara manual.

Kelebihan:

Lebih aman karena tidak terjadi pembaruan otomatis.

Konsumsi sumber daya lebih rendah.

Kekurangan:

Tidak fleksibel.

Tidak cocok untuk jaringan yang kompleks atau sering berubah.

Contoh Konfigurasi Static Routing di Cisco:

Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.1.2

2. Dynamic Routing

Dynamic Routing menggunakan protokol routing untuk secara otomatis memperbarui dan menyebarkan informasi routing antar router. Cisco mendukung beberapa protokol dynamic routing seperti:

RIP (Routing Information Protocol)

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)

OSPF (Open Shortest Path First)

BGP (Border Gateway Protocol)

Kelebihan:

Otomatis memperbarui tabel routing.

Lebih mudah dikelola dalam jaringan besar.

Kekurangan:

Konsumsi bandwidth dan CPU lebih tinggi.

Rentan terhadap serangan jika tidak dikonfigurasi dengan benar.

Contoh Konfigurasi OSPF di Cisco:

Router(config)# router ospf 1
Router(config-router)# network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0

3. Default Routing

Default Routing digunakan ketika router tidak tahu ke mana harus mengirim paket karena alamat tujuan tidak ada dalam tabel routing. Biasanya digunakan di jaringan kecil atau ujung jaringan (edge router).

Kelebihan:

Sederhana dan mudah dikonfigurasi.

Cocok untuk jaringan dengan satu jalur keluar (gateway).

Kekurangan:

Tidak efisien untuk jaringan yang kompleks.

Contoh Konfigurasi Default Route di Cisco:

Router(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.1

Kesimpulan

Memahami jenis-jenis routing di Cisco sangat penting bagi setiap Network Engineer. Mulai dari Static Routing yang sederhana, Dynamic Routing yang fleksibel, hingga Default Routing yang efisien untuk jaringan kecil — semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Dengan pemahaman yang baik, Anda dapat mengelola dan mengoptimalkan jaringan dengan lebih efektif.

Postingan Populer