Tips Budidaya Tanaman Sawi Hortikultura yang Menguntungkan
Tanaman sawi termasuk dalam sayuran daun yang sangat populer di Indonesia. Selain mudah dibudidayakan, sawi memiliki permintaan pasar yang tinggi, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri kuliner. Budidaya tanaman sawi secara hortikultura bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan jika dilakukan dengan tepat.
Berikut ini adalah tips budidaya tanaman sawi hortikultura yang bisa Anda terapkan agar panen melimpah dan berkualitas tinggi.
1. Pemilihan Benih Unggul
Pilihlah benih sawi yang berkualitas unggul, tahan penyakit, dan cocok untuk iklim di daerah Anda. Jenis sawi yang umum dibudidayakan di Indonesia antara lain:
Sawi hijau (Brassica juncea)
Sawi putih (Brassica rapa)
Sawi sendok atau pakcoy (Brassica chinensis)
Pastikan benih berasal dari produsen terpercaya dan memiliki daya tumbuh minimal 80%.
2. Persiapan Lahan yang Baik
Sawi tumbuh optimal di lahan terbuka dengan intensitas cahaya penuh. Persiapkan lahan dengan cara:
Membersihkan gulma dan sisa tanaman
Membajak tanah sedalam 20–30 cm
Menambahkan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang
Membuat bedengan selebar 1 meter dan tinggi 20–30 cm dengan jarak antarbedengan 30–40 cm
pH tanah yang ideal untuk sawi adalah 5,5–6,8.
3. Teknik Penyemaian yang Tepat
Lakukan penyemaian terlebih dahulu untuk menghasilkan bibit yang kuat:
Gunakan media semai berupa campuran tanah, sekam, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1
Tanam benih sedalam 0,5–1 cm
Siram secara rutin dan jaga kelembaban
Setelah 14–21 hari atau saat bibit memiliki 4–5 helai daun, pindahkan ke lahan tanam
4. Penanaman dan Jarak Tanam
Pindahkan bibit ke lahan dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Gunakan jarak tanam ideal:
25 x 25 cm untuk sawi hijau dan pakcoy
30 x 30 cm untuk sawi putih
Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari agar tanaman tidak stres.
5. Pemupukan Berimbang
Gunakan kombinasi pupuk organik dan anorganik agar pertumbuhan optimal:
Pupuk dasar: kompos/pupuk kandang + NPK 15-15-15
Pupuk susulan: diberikan setiap 10–15 hari menggunakan pupuk daun atau pupuk cair
Hindari pemupukan berlebihan agar tanaman tidak terlalu rimbun tapi rentan penyakit
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Sawi rentan terhadap hama seperti ulat grayak, kutu daun, dan penyakit seperti bercak daun dan busuk akar. Lakukan:
Rotasi tanaman
Penggunaan pestisida nabati seperti ekstrak daun mimba atau bawang putih
Monitoring rutin dan cabut tanaman yang terinfeksi berat
7. Penyiraman dan Perawatan Harian
Sawi membutuhkan kelembaban tanah yang stabil. Lakukan penyiraman:
1–2 kali sehari tergantung cuaca
Hindari genangan air yang bisa memicu busuk akar
Selain itu, lakukan penyiangan gulma secara berkala dan periksa kondisi tanaman setiap hari.
8. Panen yang Tepat Waktu
Tanaman sawi bisa dipanen setelah berumur:
30–40 hari untuk sawi hijau dan pakcoy
50–60 hari untuk sawi putih
Panen dilakukan dengan cara mencabut tanaman hingga ke akar atau memotong batang bagian bawah. Lakukan pada pagi atau sore hari agar kesegaran tanaman tetap terjaga.